Tuesday, March 17, 2020

CONTOH-CONTOH MUNADA YANG MENYERUPAI MUDHOF/المُشَبَّهُ بِالْمُضَافِ (MANSHUB)

 يَا طَالِعًا جَبَلًا
(Wahai Pendaki Gunung)

*penjelasan
 isim fail dari fiil mutaady + maful bih

طالعا =
munada dari isim fail yang beramal seperti fiilnya طلع/يطلع, failnya dhomir mustatir taqdirnya هو
جبلا =
maful bih dari isim fail yang beramal seperti fiilnya


  يَا ضَارِبًا زَيْدًا
(Wahai yang memukul Zaid)

يا راكبا سيارةً
(wahai yang mengendarai mobil)

 يا ناصرًا شيخًا
(wahai yang menolong orang tua)

 يا طالبًا علمًا
(wahai yang mencari ilmu)

 يَا قَاسِيًا قَلْبُهُ
( Wahai yang keras hatinya)

   يَا جَمِيْلاً وَجْهُهُ
(Wahai yang cakap wajahnya)

sumber : grup musyrif BINREG 13

#cmiiw

Sunday, March 8, 2020

FAQ : Laa Nafiyyah, Ististna, dan Munaada

بِسْـــــــــــمِ اللّٰـهِ الرَّحْمٰنِ لرَّحِيْـــــــم

           
📚 Frequently Asked Question  (FAQ) 📚
                  Pekan Sebelas



Tema ::  Laa Nafiyyah, Ististna, dan Munaada
---------------------------------------------------------------------

❶ Tanya
Mohon penjelasannya, biar manteb, tidak ragu lagi kalau pas TO dan ujian.. Kenapa isim Laa bisa mabniy? Soalnya ada yg berpendapat, manshub bukan mabny

Jawaban
Coba pahami⬇

Ada tiga poin yg menyangkut tentang isimnya “LAA LI NAFIY LIL JINSI”:

1. berupa Mudhaf (tersusun dari susunan idhafah, mudhaf dan mudahf ilaih)

2. berupa Syabihul-Mudhaf (tersusun dengan kalimah lain baik makmulnya/ta’alluqnya/ma’thufnya dll)

3. berupa Mufradah (bukan mudhaf/syabihul-mudhaf, baik isim mufrod, mutsanna, atau jamak)

Keterangan :
> Poin yg no 1 dan 2, dihukumi nashab dengan tanda nashabnya secara zhahir, dinashabkan oleh “LAA NAFIY LILJINSI” yang beramal seperti INNA wa akhowatuhaa.

> Poin yg no 3 dihukumi mabni atas tanda I’rab nashabnya, menempati mahal nashab, dinashabkan oleh “LAA NAFIY LILJINSI” yg beramal seperti INNA wa akhowatuhaa . Dihukumi mabni karena dijadikan satu tarkib antara “LAA NAFIY LILJINSI” dan Isimnya.

Tinggal cek isim laa nya masuk kategori mana. Jadi syarat dan ketentuanya dipahami dulu.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


❷ Tanya
Apakah سَوَاءُ itu termasuk isim ghairu munsharif (sehingga majrur dengan fathah)?

Jawaban
Klo tidak salah dia itu isim mamdud. Ga pake tanwin karena pemakaiannya dalam kalimat sebagai mudhof
سواء
bukan isim ghoiru munsorif karena hamzah disitu adlh hamzah asli bukan tambahan/alif taknits mamdudah.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Tanya
Munada menyerupai mudhaf itu maksudnya gmn ?
Apa ada kaidah-lain lain yg perlu dipelajari seperti mudhaf- mudhaf ilaih atau cm kedua kata itu harus manshub sj.


Jawaban
Syabih bil mudhof

Isim yang menyerupai mudhaf adalah isim nakirah yang bersambung dengan kata yang menyempurnakan maknanya. Isim ini dinamakan  isim yang menyerupai mudhaf  karena memiliki kesamaan dengan mudhaf, yaitu sama-sama bersambung dengan kata yang menyempurnakan maknanya.

Isim ini hanya berbentuk isim musytaq yang bisa beramal, selain isim tersebut tidak bisa menjadi isim yang menyerupai mudhaf.

Adapun kata setelah isim ini ada dua macam:

1.Isim,
Ada yang manshub sebagai maf’ul bih, contoh
لَا ضَارِبًا زَيدًا حَاضِرٌ
Yang memukul Zaid tidak ada yang hadir.

يَا طَالِعًا جَبَلًا
Wahai pendaki gunung!

( زَيدًا ) dan ( جَبَلًا ) sebagai maf’ul bih.

Ada yang marfu’ sebagai fa’il atau naibul fa’il, contoh:
لَا كَريمًا أَبُوهُ حَاضِرٌ
Yang ayahnya mulia tidak ada yang hadir.

يَا مَضْرُوبًا وَجْهُهُ
Wahai yang dipukul wajahnya!

(أَبُو : Marfu’ dengan wawu sebagai fa’il bagi syifah musyabbahah)

(وَجْهُ : marfu’ dengan dhammah sebagai naibul fa’il bagi isim maf’ul)

2.Jar wa majrur,
Setelah isim tafdhil, contoh:
يَا أَفْضَلَ مِنْ زَيدٍ
Wahai yang lebih mulia dari Zaid!

يَا خَيرًا مِنْ زَيدٍ
Wahai yang lebih baik dari Zaid!

Setelah isim yang fi’ilnya menjadi muta’addi dengan bantuan huruf jar, contoh:
يَا رَاغِبًا فِي الْخَيرِ
Wahai yang mencintai kebaikan!

يَا رَاغِبًا عَنِ الْخَيرِ
Wahai yang membenci kebaikan!

Asal fi’ilnya رَغِبَ فِي artinya menyukai, رَغِبَ عَنْ artinya benci.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


❹ Tanya
Kalau misal memanggil nama kunyah, , misal wahai ibunya hamid,  itu begini ya?
يا أمَّ حامدِ

Jawaban
 يا أمَّ حامدٍ
Hamid bisa ditanwin  jadi tetap diberi tanwin


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


❺ Tanya
Di audio disebutkan kaidah laa nafiyah lil jinsi manshub tapi tidak boleh tanwin.
Tapi di diktat ada contoh yang tanwin.
Yang benar yang mana?

Jawaban
Tidak boleh bertanwin untuk isim laa nafiyah lil jinsi yang mufrod. Jika isim laa nafiyah lil jinsinyanya ghoiru mufrod maka boleh bertanwin. (Lihat diktat halaman 209)


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


❻ Tanya
Apa bedanya لا nahiyah dan nafiyah ya?

Jawaban
Kalau ↓ :
-- Laa لا  nahiyyah dia bermakna larangan (jangan),
-- Laa nahiyah dpt menjazmkan suatu fiil,

sedangkan ↓ :
-- Laa لا nafiyah merupakan bentuk negatif (tidak)
-- laa nafiyah tdk menjazmkn suatu fiil.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

❼ Tanya
Apa beda penggunaan istitsna اِلاَّ dengB  غَيْرُ bila kalimatnya sempurna dan negatif?

Jawaban
huruf إلا dan isim غير punya kaidah yg sama.. perbedaannya pada إلا kaidahnya berlaku untuk isim setelah إلا sedangkan pada غير dan kelompoknya kaidah diberlakukan justru pada isim غير serta kelompoknya (siwa dll)
 contoh :
‎ما خرج الناسُ إِلَّا زَيْدٌ
‎ما خرج الناسُ غَيْرُ زَيْدٍ

jadi pada kalimat sempurna negatif, bisa badal bisa manshub.. ana ambil contoh badal terhadap الناسُ yg marfu, maka pada إِلَّا yg jadi badal adalah زَيْدٌ sehingga dia marfu..

sedang pada غَيْرُ yg jadi badal justru غَيْرُ itu sendiri, dan زيدٍ sebagai mudhof ilaih..


Pada إلّا
👉boleh menghukumi mustatsna (yg dikecualikan) sebagai badal atau manshup dg adat istitsnaa

👉contoh jika badal:
❤مَا جَلَسَ الْمُسْلِمُوْنَ إِلَّا زَيْدٌ
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)

👉contoh jika manshub :
❤مَا جَلَسَ الْمُسْلِمُوْنَ إِلَّا زَيْدًا
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)

Sedangkan untuk :
غَيْرُ ،سِوَى ،سُوَى ،سَوَاءُ
👉 boleh menghukumi isim istitsna sebagai badal atau manshub dengan adat istitsnaa
sedang mustatsna wajib majrur.
👉contoh sebagai badal:
❤مَا جَلَسَ الْمُسْلِمُوْنَ غَيْرُ زَيْدٍ
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)

👉 contoh sebagai manshub :

❤مَا جَلَسَ الْمُسْلِمُوْنَ غَيْرَ زَيْدٍ
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)

untuk إلا maka yg dikenai kaidah adalah mustastnanya.. pada contoh diatas yaitu زيد
jadi pada kalimat yg menggunakan إلا yg berubah menjadi badal atau manshub adalah زيد

sedang pada غير kata زيد akan selalu majrur, karena زيد sebagai mudhof ilaih.. yg berubah harokatnya menjadi badal atau manshub adalah غير nya.. bisa jadi َغير atau غيرُ.


_🔵🔵🔵___


Fi'il Muta'addi yg butuh kpd 2 Maf'ul bih terbagi 2 :

1. Dua maf'ul bih nya berasal dari mubtada khobar
Contoh fi'il nya : ظن و أخواتها

2. Dua maf'ul bihnya tidak berasal dari mubtada khobar
Contoh fi'il nya : أَعْطَى، سَأَلَ

الله تعالى أعلم

SUMBER : GRUP WA MUSYRIF BINREG 13

Sunday, March 1, 2020

FAQ BINREG SUMBER GRUP MUSYRIF

بِسْـــــــــــمِ اللّٰـهِ الرَّحْمٰنِ لرَّحِيْـــــــم


📚 Frequently Asked Question  (FAQ)📚
                  Pekan Sepuluh

1⃣ Tanya : Kalau tashrif kaana, ashbaha, laisa bagaimana? Kalau di diktat, di katakan kaana dan saudaranya bentuknya naqish , dan laisa saudara kaana.. Apakah ini beda ?

📕Jawaban :
kaana, yakuunu,kun,laa takun.
ashbaha, yushbihu,ashbih, laa tushbih.

Kaana كان dan saudara-saudaranya dinamakan fiil naaqish (kurang)–– karena :
➡ Dia tdk bth faa'il sprti halnya fiil taamm,tp bth isimnya
➡ Dia membutuhkan khobar supaya maknanya (kalimatnya) sempurna.

Kaana juga dinamakan fi'il naasikh (yg menghapus). Fiil-fiil ini mengubah khobar menjadi manshub. Makanya dinamakan fiil naasikh (menghapus/mengubah)

Laysa saudara kaana termasuk fiil naqish, juga laysa termasuk fiil jaamid karena hanya ada bentuk madhy saja tdk ada mudhori amr dll.
Laysa  tdk bisa ditashrif, hanya disambung dg dhomir-dhomir saja..
ليس - ليسا - ليست - ليستا - لسن - لست - لستما - لستم.......

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

2⃣ Tanya : Saya bingung maksudnya bagaimana fiil madhi saja, ada yang mudhoori' , amr nya. Bisa dibuat rinciannya?

📕 Jawaban:
Rinciannya adalah :

📙 Untuk kaana ,ashbaha,adhha,dzolla,amsaa,baata,shooro dipakai fiil madhi, mudhori dan amar,

📙Untuk maa zaala maa bariha dipakai madhi mudhori,

📙Untuk Laisa dan maadaama dipake madhi saja (fiil jamid)

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

3⃣ Tanya : Di diktat dzhanna dan saudaranya kenapa semua dilekati dg dhamir ana (تُ), bolehkah diganti dhamir lain selain ana (تُ)?

📕 Jawaban :
dzonna dan saudara-saudaranya fi'il bisa dilekati dengan semua dhomir rofa. Misal
ظَنَنْتَ ، ظَنَنْتُمَا، ظَنَنْتُمْ dsb

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

4⃣ Tanya :: untuk fiil Kaana dan semisalnya, kaidah untuk isim fiil dan khabar fiil apakah tetap harus MANIS DARI MALANG (sama jenis, mubtada harus ma'rifat, mubtada dan khabar sama bilangannya)?

📕 Jawaban ::::
Na'am,  untuk isim fi'il dan khabar fi'il tetap mengikuti kaidah MANIS DARI MALANG karena bentuk awal sebelum dimasuki oleh kaana dan saudara-saudaranya adalah mubtada khabar,  dan mubtada khabar menggunakan kaidah MADU MANIS DARI MALANG. Ketika kaana dan saudara-saudaranya masuk,  yang batal hanya kaidah MADU,  adapun MANIS DARI MALANG tetap.

كان الطلابُ مجتهدين
طانتْ الطالباتُ مجتهداتٍ

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

5⃣ Tanya ::: Kata َّلَكن dan ْلَكِن mempunyai arti yang sama  yaitu akan tetapi,  penggunaanya sama ataukah tidak?

📕 Jawaban :::
Laakin huruf 'athof kalimat setelahnya ma'thuf
ما سافرَ خالدٌ لكنْ ياسرٌ
"Kholid tidak safar akan tetapi Yasir"

Laakinna termasuk saudara inna yg amalnya masuk kepada mubtada dan khobar dan mengubah mubtada menjadi isimnya dan khobar mubtada menjadi khobarnya.
الطُّلَّابُ كثيْرُونَ لَكِنَّ الفَصْلَ صَغِيرٌ .
"Para siswa banyak akan tetapi kelas itu kecil"

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

6⃣ Tanya ::: أَظُنُّ أَنَّهُ طَالِبٌ
Apakah  أَظُنُّ  pd kalimat di atas mempunyai amil yg sama dg  ظَنَّ?  Mengapa طالبٌ  berharokat dhammah,  ataukah yg berlaku hanya amil إِنَّ?

📕 Jawaban ::
Dzonna dan saudara-saudaranya adalah fiil yg menashabkan dua isim yg asalnya mubtada dan khobar.

adzunnu annahu thoolibun itu dua kalimat digabung menjadi satu dg bantuan kata anna
thoolibun disini marfu karena menjadi khobar anna .
Misal asal kalimatnya :
أَنْتُمْ مُدَرِّسُوْنَ ← Kalian adalah para guru
Diubah dengan adzunnu anna ... ↓↓
أَظُنُّ أَنَّكُمْ مُدَرِّسُوْنَ ← Aku menyangka sesungguhnya kalian adalah para guru

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

7⃣ Tanya :: jika inna dan kaana bertemu, bagaimana kaidah yg berlaku?

📕Jawaban :::
semua berlaku. Berarti khobar inna berupa jumlah
إنَّ اللهَ كانَ خبيرًا بصيرا
Inna huruf taukid dan naasikh
Allah lafdzul jalaalah isim inna manshub
kaana fiil madhy mabny dg fathah,isim kaana dhomir mustatir
Khobiiron khobar kaana
bashiiro khobar kaana kedua
jumlah dr kaana ,isimnya dan khobarnya mnjdi khobar inna.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

8⃣ Tanya ::: رَأَيْتُ زَيْدًا بَاكِيًا
 Kata  رَأَيْتُ  sebagai saudara dzhanna,  kedudukan زيدا  dan  باكيا  sebagai apa ya , apa bedanya dg jumlah fi'liyyah?

📕 Jawaban ::::
 zaidan maf'ul bih pertama
baakiyan maf'ul bih kedua.
dzonna dan saudara2nya ini termasuk klompok fiil yg membutuhkan dua maf'ul bih yg asalnya mubtada khobar
asalnya زيدٌ باكٍ zaid sdg menangis, باكٍ asalnya باكيٌkmdian kmsukan fiil saudara dzonna mnjdi
رأيتُ زيدًا باكيًا
Dia masuk jumlah fi'liyyah umm krn d dahului fiil

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

9⃣ Tanya ::  Apakah fi'il2 sebagai saudara dzhanna semua mempunyai arti yg berbeda dari arti yg ada di kamus, seperti tadi رايت artinya menjadi saya yakin? Apa bedanya roaaa melihat dengan roaa saudaranya Dzhonna?

📕 Jawaban :
Wallahua'lam
Setahu saya af'aalul yaqiin memiliki makna mengetahui yaitu terdiri dari :
رَأَى ، عَلِمَ ، وَجَدَ، dst

Sedangkan رَأى yang bermakna melihat hanya butuh satu maf'ul bih saja.
Roaa saudaranya Dzhonna butuh dua maf'ul bih.

Kalau af'alu adzdzon أفعال الظن maknanya menyangka/sangkaan  yaitu terdiri dari :
ظَنَّ، حَسِبَ، جَعَلَ ، dst

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🔟 Tanya :: Kalau jumlahnya seperti ini, apakah termasuk inna?
إنَّمَا أنْتَ مُذَكِّر
Jawaban ::
Apabila Inna bersambung dengan maa maka amalnya inna dan saudara-saudaranya Inna menjadi batal. Yang tadinya menashobkan maka menjadi nashobnya batal , tetap seperti semula menjadi marfu'.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1⃣1⃣ Tanya : Kenapa pada diktat اصبح  disebut fiil naqish ??

📕JAWABAN :::
Kaana dan saudara-saudaranya di sebut fiil naaqish karena dia tdk bth faa'il seperti layaknya fiil , tetapi dia butuh kepada isimnya supaya maknanya(kalimatnya) sempurna, bukan hanya ashbaha saja.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1⃣2⃣ Tanya : jika sdh dimasuki oleh aamil nawasikh, apakah jumlah ismiyyah atau fiiliyyah itu sdh hrs menggunakan kaidah isim dan khobar? Bkn lg mubtada dan khobar?

📕Jawaban =
na'am.. yg dpt dimasukkan aamil nawasikh jumlah ismiyyah ukht.

jika kemasukkan kaana wa akhwatuhaa maka mubtada & khabar yg marfu' menjadi👉 isim fi'il (marfu') & khabar fi'il (manshub)

jika kemasukkan inna wa akhwatuhaa maka mubtada & khabar yg marfu' menjadi 👉 isim huruf (manshub) & khabar inna (marfu')

jika kemasukkan dzanna wa akhwatuhaa maka menjadikan keduanya manshub...

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1⃣3⃣  Tanya : Apa fungsi kaana dlm kalimat? Apakah scr arti tdk mempengaruhi kalimat itu sndri?

📕Jawaban  =
makna Kaana yaitu untuk menjelaskan pekerjaan atau kejadian masa lampau atau yg sudah. Kadang kaana tidak memiliki makna khusus.

  Contoh bermakna lampau :

كَانَ المُدَرِّسُ في الغُرْفَةِ  قَبْلَ خَمْسِ دَقَائِقَ.
  " Pak Guru telah ada di dalam ruang 5 menit sebelumnya. ,"

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


1⃣4⃣ Tanya: Bismillah
Apakah ada perbedaan pemakain aamil inna dan aamil kaana?
Maksudnya, pemkaian aamil inna ketika ingin mengungkapkan kesungguhan yg bagaimna, begitupun dengan aamil kaana digunakan saat mengungkapkan kesungguhan bagaimana?


Jawaban
tergantung kalimat yg ingin dibuat.
kana artinya adalah, ada, terjadi.

adapun inna artinya sesungguhnya

Kaana mempunyai arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan, yakni

1. Bisa berarti terus menerus (istimror)
Contoh :

وَ كَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيْمًا

 (wa kaanallahu gofuurorrohiimaa)
Artinya : Allah senantiasa dzat yang maha pengampun lagi maha pengasih

2. Bisa berarti menjadi
Contoh :

كَانَ وَجْهُهُ مُسْوَدَّةً

(kaana wajhuhu muswaddatan)
Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram

3. Bisa berarti madhi (dulu)
Contoh :

كَانَ عَلِيٌّ مُجْتَهِدًا

 (kaana aliyyun mujtahidan)

Artinya : Ali dahulunya adalah seorang mujtahid.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


📝  SUPLEMEN MATERI TAMBAHAN

                   Mengenai إِنَّمَا
                  ___

Berhubung banyaknya yg japri, dan bertanya ttg innamaa, mk sy jd berfikir utk membuat sedikit catatan ttg إِنَّمَا ini.

Jadi,  إِنَّمَا ini terdiri dari 2 kata, yaitu إِنَّ  dan مَا

📌Inna ( إِنَّ) ➡ huruf taukid dan huruf nashab, yaitu yg berfungsi mnashobkan mubtada dan me-rafa-kan khabar. Setelah termasuki inna, mubtadanya  berubah namanya menjadi isim inna, sedangkan khabarnya menjadi khabar inna. Contoh:
                           إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ

"Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui"

📘I'rob nya:
- inna = huruf taukid dan nashob yg mnashobkan mubtada dan me-rafa-kan khabar, mabni, fathah
- Allaha = lafdzul jalalah, isim inna, manshub, fathah
- aliimun = khabar inna, marfu, dhommah

📌 Maa (مَا)  ➡ huruf tambahan yg membatalkan amalan inna tadi. Jd, jika إنَّ tadi bersambung dengan ما mk amalan nya jd batal. Sehingga jika di i'rob, mk kata setelahnya tetap disebut mubtada dan khabar. BUKAN isim inna dan khabar inna.
Contoh:
                      إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

" Hanyalah amal2 itu bersama niat"

📘 I'robnya:

- inna= huruf taukid dan nashob , mabni, fathah
- maa = huruf zaidah (tambahan), mabni, sukun
ATAU
innamaa= adatul hasr mabni sukun..

- al 'a'maalu = mubtada, marfu, dhommah
- bi = huruf jar, mabni, kasroh
- an niyyaati = isim majrur, kasrah.
- bin niyyaati = menempati posisi sebagai marfu sebagai khabar

❗Penting☝🏻
📝 Bedakan antara MA yg berupa huruf tambahan dengan MA yg berupa isim maushul.

Untuk maa yg huruf tambahan, mk dia ditulis bersambung. Sedangkan maa yg berupa isim maushul ditulis terpisah.
Contoh:

                     إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَآتٍ ...
(QS, Al-An'aam: 134)

"Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, ..."

Perhatikan penulisan pd ayat tersebut dipisah maa nya.👆

📌 Save👉 bhwa kedua huruf ini (innaa dan maa) setelah digabung menjadi إِنَّمَا  , biasa dikenal dengan istilah ADATUL HASHR, yaitu PEMBATASAN terhadap kata setelahnya.
Dengan terjemahan "HANYALAH"






•══════◎❅◎❁ SELESAI ❁◎❅◎══════•

Basyar, Bani Adam, An-Nas, Insan dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an, manusia disebutkan dalam empat kata yang berbeda yakni Basyar, Bani Adam, An-Nas,dan Insan. Secara khusus keempat ka...