Monday, October 24, 2016

Artikel


Artis Luar Negeri, Idola Pemuda Indonesia, Penghambat Perkembangan Negara

Satria Rahman (Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN)

Sudah kita ketahui bersama terutama bagi para pemuda Indonesia, banyak di antara kita menyukai atau bahkan sangat mencintai berlebihan artis-artis asing dari berbagai negara seperti yang sudah populer yaitu korea, jepang, kanada dan lain-lain. Pertanyaannya adalah, “itu masalah... ?”. ya menurut saya pribadi itu sedikit bermasalah, alasannya karena kita pemuda, orang-orang yang memiliki peran penting untuk berkontribusi kepada ibu pertiwi tercinta ini. namun pada kenyataannya tidak sedikit diantara pemuda yang mengalokasikan masa mudanya “dominan” pada mengidolakan artis-artis luar negeri hingga melupakan tugas kita sebagai pemuda. Bayangkan mereka (pemuda) yang sangat sangat mengidolakan artis-artis luar negeri ini banyak menghabiskan waktu, tanaga, bahkan uang mereka hanya untuk memuaskan diri dengan alasan itu sebagai hiburan dalam bentuk misalnya nonton, downoad video-video artis asing, ikut-ikutan style mereka yang sebagian besar perlu biaya besar terlepas dari tidak sesuainya dengan budaya Indonesia, atau contoh ekstremnya sampai beli tiket dengan harga yang wow hanya untuk beberapa jam menikmati penampilan mereka. Hal ini mungkin tidak hanya berlaku atau terjadi di negara Indonesia, namun sebagai negara yang sangat membutuhkan arti penting perkembangan dan perubahan ke arah yang maju, negara ini perlu jumlah pemuda yang banyak untuk menyumbangkan ide-ide, tenaga, keahlian oleh karena itu sudah seharusnya mayoritas pemuda Indonesia atau dengan kata lain pelajar harus totalitas dalam bidang keahliannya masing-masing sehingga terciptanya kerja sama antara pemerintah dan pemuda.
 Asumsi pengidolaan artis luar negeri yang “berlebihan” sebagai alasan sarana hiburan, mungkin dapat kita reformasi dengan membalikkan usaha-usaha pengidolaan dengan mengganti video-video yang kita tonton lewat online misalnya dengan menonton hal-hal yang bermanfaat contohnya nonton tutorial-tutorial  yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri, update perkembangan ekonomi terkini, menigkatkan pengetahuan sains dan teknologi, atau sebagai sarana belajar untuk pendukung peningkatan pemahaman pembelajaran di sekolah. Contoh lain misalnya kerja kelompok bersama teman-teman untuk membahas suatu topik mencari solusi suatu permasalahan yang urgent, menciptakan suatu produk dengan ilmu yang kita miliki artinya kita (pemuda) benar-benar menerapkan ilmu yang dimiliki, terlebih itu bisa menjadi suatu karya untuk kemaslahatan bangsa ini apalagi pemudalah yang mempunyai potensi terbesar untuk hal-hal seperti itu. Itulah yang seharusnya contoh-contoh hiburan bagi pemuda, hiburan karena kita melaksanakan aksi-aksi positif, hiburan karena kita dapat menghapus anggapan-anggapan bahwa pemuda Indonesia adalah hedon, hiburan karena kita dapat berkontribusi nyata walaupun misalnya hanya sebatas menjalankan kewajiban dan yang paling utama hiburan dalam bentuk kepuasan bahwa sebagai pemuda telah melaksanakan tugasnya, meneruskan perjuangan pemuda-pemuda sebelumnya walaupun dengan cara yang berbeda. Kalau kita flashback sejarah Indonesia, coba lihat siapa saja orang-orang yang berperan sangat signifikan yang  berada di balik peristiwa-peristiwa penting. Mereka adalah “PEMUDA”. Dan inilah sekilas timeline bukti perjalanan sebagai peran penting pemuda yaitu dimulai dari tahun 1908 dengan didirikannya budi utomo sebagai organisasi PEMUDA, awal pergerakan menuju kemerdekaaan, tahun 1928 tepatnya bulan Oktober tahun bersejarah sumpah PEMUDA, tahun 1945 bagaimana pemuda-pemuda yang sangat berhasrat untuk merdeka yaitu Wikana, Sukarni, Aidit, Chaerul Saleh ikut berjuang agar lahirnya suatu kemerdekaan, tahun 1965 yang tidak terlepas dari peran/keikutsertaan PEMUDA, tahun 1974 dalam peristiwa malari sebagai bentuk semangat PEMUDA yang peduli akan bangsa ini dan tahun 1998 tidak salah lagi yaitu lagi-lagi PEMUDA sebagai agent of change. So... apa yang kita tunggu ? let’s act. Pemuda sebagai modal masa depan, investasi terbaik negara, harus melanjutkan perjuangan sebelumnya, tidak harus dengan darah, tapi yang terpenting totalitas kita dalam memanfaatkan masa muda sebaik-baiknya, masa yang berapi-api, sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kita terhadap negara penuh pemuda ini.

No comments:

Post a Comment

Basyar, Bani Adam, An-Nas, Insan dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an, manusia disebutkan dalam empat kata yang berbeda yakni Basyar, Bani Adam, An-Nas,dan Insan. Secara khusus keempat ka...