Jika "still" terdapat pada kalimat yang mengguanakan modal (can/could/may/must/should) ada perbedaan ketentuan antara kalimat positif dan negatif:
The old man can still walk 10 km without exhaustion.
VS
The old man still can not stand.
Jika "still" terdapat pada kalimat yang mengguanakan modal (can/could/may/must/should) ada perbedaan ketentuan antara kalimat positif dan negatif:
The old man can still walk 10 km without exhaustion.
VS
The old man still can not stand.
Setelah "during" noun/noun phrase
VS
sedangkan setelah "while" adalah Subject + verb
(Zaid melihat sebuah gunung)نَظَرَ زَيْدٌ إِلَى جَبَلٍ
(Zaid membantu anak yatim itu)نَظَرَ زَيْدٌ لِلْيَتِيْمِ
(Zaid memikirkan hal itu) نَظَرَ زَيْدٌ فِي الْأَمرِ
(Zaid menunggu Ahmad)نَظَرَ زَيْدٌ أَحْمَدَ
(Zaid menghakimi antara dua orang yang bersengketa) نَظَرَ زَيْدٌ بَيْنَ الْمُتَخَاصِمَيْنِ
Sumber : Diktat TASHLAN SAIN
Lam ini cukup banyak terdapat di Al-Qur'an, contohnya ada di surah Az-Zukhruf ayat 61, Al-Mu'minun ayat 15, Al-baqarah ayat 149 dan mungkin ada pada surah-surah lain yang belum disebutkan.
Assalamu'alaikum teman-teman, kali ini kita akan membahas dimana aja sih kita bisa belajar bahasa arab secara sistematis, teratur, terukur yang bisa dilakukan secara online bahkan ini gratis. Sehingga sudah tidak ada lagi hujjah kita untuk tidak belajar bahasa arab ini.
Pada tulisan ini saya hanya akan menyebutkan lima tools saja yang bukan berarti hanya ada lima itu saja, mungkin ada yang lain yang belum saya sebutkan. Namun ke 5 tempat belajar ini yang akan saya ceritakan karena saya ada sedikit pengalaman di sana, dan sampai ada tulisan ini saya masih belajar di dalamnya....
1. BISA
sumber : http://www.bisa.id/
Langsung saja yang pertama adalah BISA, ini saya sebutkan pertama karena di sinilah saya belajar pertama bahasa arab. Di BISA ini kita dituntut serius dan istiqomah, karena setiap pekan, kita pasti dikasih waajibat atau bahasa lainnya adalah pr/tugas. Dan jika tidak mengerjakan satu kali saja maka langsung dikeluarkan atau didropout dari grup WhatsApp. Jadi walaupun gratis 100% di sini tetap harus serius, karena kalau tidak mengerjakan tugas satu kali saja itu artinya sama saja tidak meluangkan waktu untuk belajar karena pada dasarnya tugas yg diberikan setiap pekannya itu.
Adapun tahap belajar di BISA ini dimulai dari belajar sharaf nama kelasnya adalah BISA di sini tugasnya setiap pekannya adalah hafalan dan tulisan, kemudian jika lulus di BISA ini kita bisa melanjutkan ke BINREG walaupun kita harus menunggu antrean... nah... sambil nunggu antrean di BINREG, kita bisa daftar untuk menjadi musyrif di BISA sambil mengulang pelajaran-pelajaran sharaf ataupun hafalan tashrif, kemudian setelah dapat giliran di BINREG ini, kita harus lebih extra lagi usahanya karena jangka waktunya atau pekanannya akan lebih lama daripada BISA... kalau di BISA sekitar 2 bulan, di BINREG ini kalau gk salah sekitar 4 bulan... Setelah lulus di BINREG, kita bisa nih daftar jadi musyrif di BINREG sambil menunggu antrean kelas berikutnya yakni "BINAR".
Di BINAR ini teman-teman akan mencoba berjuang membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab yang berbahasa arab gundul "syarah al ajurumiyyah". untuk jangka waktunya saya belum tau karena pada saat mengetik ini alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk masih bertahan belajar di BINAR. Jaahiduu
Sebenarnya selain kelas gratis online di BISA ini juga ada kelas premiumnya/kelas berbayarnya yakni untuk sharaf namanya Shaum dan untuk nahwu namanya BINUM... untuk mengetahui lebih lanjut teman-teman bisa coba buka web/ fb page/channel youtube yayasan bisa ataupun media sosial lainnya.
2. SAIN
sumber : www.facebook.com/sekolahislamonline
sedikit berbeda dengan BISA yang menuntaskan ilmu sharaf terlebih dahulu baru bisa melanjutkan ke ilmu nahwu... Di SAIN ini, teman-teman bisa belajar bersamaan ilmu sharaf dan nahwu dan jika ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya menurut saya tidak terlalu lama seperti di BISA. Walaupun saya pribadi merasa lebih mudah ketika belajar sharaf dulu baru kemudian nahwu.
Sistem belajarnya pun kurang lebih dengan BISA yakni audio yang dikirim di Grup WhatsApp, dan ada tugas setiap pekannya. Nah untuk di SAIN ini, kita diberi beberapa kali kesempatan tidak mengerjakan tugas namun jika tiga kali berturut turut atau 5 kali tidak berturut-turut maka juga akan dikeluarkan alias DO.
Adapun alur belajarnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Di setiap tingkatan belajar di SAIN ini dibarengi dengan diktat yang diterbitkan oleh SAIN sendiri.
Untuk tau lebih lanjut tentang SAIN (Sekolah Islam Online) ini teman-teman bisa search di page FB nya.
3. BASIS
Di sini, materi-materi akan diberikan sebanyak 2 kali seminggu berupa video dan pdf, dimana setiap materi tersebut setelahnya ada evaluasi berupa soal pilihan ganda yang sesuai dengan materi yang diberikan. materi-materi dishare di grup whatsapp, sedangkan evaluasi dikerjakan diweb punya BASIS.
Di web nya ini selain untuk mengerjakan soal juga ada menampilkan peringkat berdasarkan kelas maupun seluruh angkatan sehingga mungkin ini akan memberikan kita motivasi untuk selalu berusaha mengupgrade nilai kita.
Alur belajarnya dengan sistem per mustawa, menurut informasi yang saya ingat ada 12 mustawa, dimana satu mustawa itu waktunya sekitar 1 bulan, dan setiap akhir mustawa ada ujian pilihan ganda juga. Untuk pendaftarannya, teman-teman bisa liat diwebnya langsung di http://basis.web.id/, atau bisa juga lliat di page facebooknya.
يكون + هو = يكون
يكون + هم = يكونون
يكون + أنت = تكون
يكون + نحن = نكون
jika mubtada berupa dhomir munfashil, maka saat bersambung dengan fiil naqish harus diubah menjadi dhomir muttashil
كان + هو = كان
كان + أنتَ = كنتَ
كان + أنا = كنتُ
dan semisalnya
simpelnya bedakan pengertian fiil naqish versi nahwu dan fiil naqish versi sharaf
versi nahwu : fiil yang tidak bisa mufid hanya dengan fail, butuh jumlah ismiyah untuk menjadi mufid
versi sharaf : fiil yang pada ain fiilnya merupakan huruf illah
hanya perlu di perhatikan fiil naqish nahwu : كان dan saudari2nya ini harus melihat konteks kalimat, tidak dalam semua keadaan mereka naqish, dalam keadaan tertentu mereka juga taam
misal كن فيكن
pada kedua jumlah ini كن dan فيكن merupakan fiil taam, hanya butuh fail sudah menjadi mufid
Irob :
كان ماهرا
...كان : فعل ماض ناقص مبني على الفتح. واسمها ضميرمستتر جوازا تقديره هو يعود على ...
ماهرا : خبر كان منصوب وعلامة نصبه فتحة ظاهرة في آخره
sumber : ustadz Ikhsan Purnama (WAG Binar)
ﻣﻦ ﻟﻄﺎﺋﻒ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻤﺤﺴﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ
🏹 ﺳﺌﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻳﻮﻣﺎ، ﺃﻳﻬﻤﺎ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻷﻛﻞ ﺑﺎﻟﻴﺪ ﺃﻭ ﺑﺎﻟﻤﻼﻋﻖ؟
Syaikh Abdul Muhsin al 'Abbad pernah ditanya, "mana yang lebih afdhal, makan pakai tangan atau sendok ?
🏹 فقال ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻲ ﺃﻟﻔﻴﺘﻪ : ﻭ ﻓﻲ ﺍﺧﺘﻴﺎﺭ ﻻ ﻳﺠﻲﺀ ﺍﻟﻤﻨﻔﺼﻞ ... ﺇﺫﺍ ﺗﺄﺗﻰ ﺃﻥ ﻳﺠﻲﺀ ﺍﻟﻤﺘﺼﻞ ، ﻓﺴﻜﺖ
Syaikh pun hanya menjawab dengan sebuah kaedah dalam ilmu Nahwu,
Ibnu Malik dalam Alfiyyahnya mengatakan :
"Pendapat terkuat adalah apabila (dhamir) yang muttashil (tersambung) masih bisa dipakai, maka tidak boleh memakai (dhamir) yang munfashil (terpisah)".
🏹 هكذا ﻛﺎﻥ ﺟﻮﺍﺏ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻧﺎﻗﻼ ﻋﻦ ﺷﻴﺨﻪ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻷﻣﻴﻦ ﺍﻟﺸﻨﻘﻴﻄﻲ
Demikian jawaban Beliau, menukil dari guru Beliau, Asy-Syaikh Muhammad al Amin asy-Syinqithy
Memang benar, ulama itu kalau menjawab, singkat dan tepat sasaran. Semoga Allah menjaga seluruh ulama umat ini.
✍🏼 Muhammad Afif Naufaldi
💎 Join grup :
🌎 Whatsapp Grup 5 :
https://chat.whatsapp.com/DKP2S6ZW2oU0vcDMcUzlxZ
🌎 Telegram : https://t.me/nashoihulibad
🌎 Facebook : https://www.facebook.com/Bebas-Man-101092108104725/
•┈•◎🍂🍀 بارك الله فيكم 🍀🍂◎•┈••
penggunaan LAW dalam Bahasa Arab terdapat lima makna :
1. LAW Syarthiyah
2. LAW Mashdariyah
3. LAW Lit-Taqlil (berfaidah menyedikitkan) contoh dalam hadits Nabi saw bersabda :
بلغوا عني ولو آية
"sampaikan dariku walau sekira satu ayat."
أولم ولو بشاة
"berwalimahlah walau dengan sekira satu kambing."
4. LAW Lit-Tamanni (harapan kosong) contoh dalam Al-Quran :
فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman.” (QS. Asy-Syu’araa’ 102).
5. LAW Lil-‘Ardh (penampakan permohonan secara halus), contoh :
لو تنزل عندنا فتصيبَ خيراً
"Sudilah kiranya anda mendatangi kami, maka semoga anda mendapat kebaikan"
📚 Serba-serbi Hamzah dan Kaidah Penulisannya [ ا, أ, ء, ئ, ئـ, ؤ ]
📔 Ada beberapa macam bentuk hamzah dan penulisannya, yaitu:
1⃣ Hamzah Washol (همزة الوصل) (ا)
2⃣ Hamzah Qot’i (أ, إ) (همزة القطع)
3⃣ Penulisan Hamzah ditengah kalimat diatas nabroh ya’ (ئ, ئـ) (كتابة الهمزة المتوسطة على النبرة الياء)
4⃣ Penulisan Hamzah ditengah Kalimat diatas huruf wawu (ؤ) (كتابة الهمزة المتوسطة على الواو)
5⃣ Penulisan Hamzah ditengah kalimat, sendirian (ء) (كتابة الهمزة المتوسطة مفردةً)
6⃣ Penulisan Hamzah diakhir Kata (كتابة الهمزة في آخر الكلمة | المتطرفة)
🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖
1⃣ Hamzah Washol (همزة الوصل) (ا)
🔰 KAIDAH :
💢 Hamzah washol terdapat pada kata yang diawali dengan huruf berharokat sukun, agar huruf sukun itu bisa di baca. Misalnya pada kata اكْتبْ uktub!. Huruf kaff pada kata uktub berharokatu sukun. Kalau tidak diberi hamzah washol tidak bisa terbaca. Dan contoh2 lainnya misalnya اسْتَمَعَ, اجْتَهَدَ, اسْتَخْرَجَ
💢 Hamzah washol ditulis alif (ا) tanpa menambahkan alaamatul qot’i (ء)
💢 Hamzah washol, terdapat pada semua jenis kalimat, yaitu pada Isim, Fiil dan Huruf.
➖➖➖
🔴 Pada isim, hamzah washol terdapat pada isim isim tertentu yaitu :
💢 اسْمٌ – ابْنٌ – ابْنَةٌ – امْرُؤٌ – امْرَأَةٌ – اثْنَانِ – اثْنَتَانِ
➖
🔴 Pada Fiil, hamzah washol terdapat pada :
💢 Fiil amr dari fiil fiil tsulaasi, khumaasi, dan sudaasi (فعل الأمر من الفعل الثلاثي و الخماسي و السداسي) Misalnya: اكْتُبْ!, اجْتَهِدْ!, اسْتَخْرِجْ!
➖
💢 Fiil Maadhi khumasii dan sudaasi (الفعل الماضي الخماسي و السداسي ) Misalnya: اسْتَمَعَ, اسْتَخْرَجَ
➖
💢 Mashdar Khumaasi dan sudaasi (المصدر الخماسي و السداسي ) Misalnya: اسْتِمَاعٌ, اسْتِخْرَاجٌ
➖
🔴 Pada Huruf, hamzah washol terdapat pada satu tempat saja yaitu pada alif-lam ta’rif (ال)
➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗
2⃣ Hamzah Qot’i (أ, إ) (همزة القطع)
🔰 Hamzah qot’i ditulis dan dilafadzkan pada :
💢 Seluruh isim kecuali 7 isim yang telah disebutkan di hamzah washol tadi.
💢 Seluruh huruf kecuali huruf alif-lam ta’rif (ال) tadi
💢 Seluruh fi’il kecuali yang telah berlalu di hamzah washol tadi
➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗
3⃣ Penulisan Hamzah di tengah kalimat diatas nabroh ya’ (ئ, ئـ) (كتابة الهمزة المتوسطة على النبرة الياء)
🔰 KAIDAH : Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) ditulis diatas nabroh ya’i jika :
💢 Ia berharokat kasroh.
Misal:
أَفْئِدَة
💢 Ia berharokat fathah atau dhommah dan huruf sebelumnya berharokat kasroh.
Misal:
الوِئَام dan نَاشِئُون
💢 Ia berharokat fathah dan huruf sebelumnya adalah ya’ sukun.
Misal:
هَيْئِة
➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗
4⃣ Penulisan Hamzah ditengah Kalimat diatas wawu (ؤ) (كتابة الهمزة المتوسطة على الواو)
🔰 KAIDAH : Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) dan ditulis diatas huruf waw (و) jika:
💢 Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya berharokat fathah.
Misal:
أقْرَؤُهُم
💢 Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya sukun. Misal:
مَسْؤُول
💢 Jika berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat dhommah.
Misal:
المُؤْمِنِيْن
💢 Jika berharokat fathah dan huruf sebelumnya berharokat dhommah.
Misal:
فُؤَادٌ
➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗
5⃣ Penulisan Hamzah ditengah kalimat, sendirian (ء) (كتابة الهمزة المتوسطة مفردةً)
🔰 KAIDAH : Hamzah terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) dan ditulis sendirian jika :
💢 Jika ia berharokat fathah dan terletak setelah huruf alif sukun. Misal:
يَتَسَاءَلُون
💢 Jika ia berharokat fathah dan terletas setelah huruf wawu sukun.
Misal:
مُرُوْءِةٌ
💢 Jika setelahnya alif tanwin-nashob dan huruf sebelumnya bukan huruf ya’ sukun.
Misal:
امْرَءاً
➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗➗
6⃣ Penulisan Hamzah diakhir Kata (كتابة الهمزة في آخر الكلمة | المتطرفة)
🔰 KAIDAH:
💢 Hamzah di akhir kalimat, ditulis diatas ALIF (ا) jika ia didahului huruf yang berharokat fathah.
Misal:
قَرَأَ
💢 Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf ya’ jika didahului huruf yang berharokat kasroh.
Misal:
شَاطِئ
💢 Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf waw jika didahului huruf yang berharokat dhommah.
Misal:
التَّكافُؤ
💢 Hamzah di akhir kalimat ditulis sendirian jika didahului huruf yang berharokat sukun. Misal:
المَرْء, جَزَاء, وُضُوْء, شَيْء
🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖🔗🔖
♻ Antara Alif, Hamzah Washl, dan Hamzah Qath'i
1. Alif
selamanya tdk bisa menerima harokat dan selamanya tidak dibaca
※ Dari segi letak huruf nya, hanya bisa berada di tengah dan akhir kata.
Contoh :
قَالَ ، دَعَا
2. Hamzah washl
bisa menerima harokat, tapi hanya dibaca ketika berada di awal kalimat. Kalau berada ditengah, maka tdk dibaca
※ Dari segi letak huruf nya, hanya bisa berada di awal kata
اِسْتَكْمَلَ ، اِجْلِسْ
Dari segi tulisan, hamzah washl sama dengan alif, yakni pakai notasi " ا "
3. Hamzah Qath'i
bisa berharokat dan harus dibaca
※ Dari segi letak huruf nya, bisa berada di awal, tengah, maupun akhir kata.
Contoh :
أَكَلَ ، سَأَلَ ، قَرَأَ
※ Dari segi tulisan, ada tambahan notasi hamzah " ء " (tidak selalu, terutama dalam beberapa mushaf Al Quran)
Macam² notasi hamzah :
ء ، أ ، إ ، ئ/ـئـ/ـئ ، ؤ
والله أعلم
Sumber : WAG Musyrif BISA
metode "map()" ini gimana ya kakak2?
map()
itu adalah fungsi yang bisa kita pakai ketika mau 'mengolah' suatu iterable (list, tuple, dll)
menjadi suatu iterable lain
contoh nih contoh:
kita mau ubah semua komponen di dalam list ['1','2','3','4']
yang isinya string
jadi suatu list yang isinya integer [1,2,3,4]
sebelum kenal map(), mungkin biasanya kita begini
iterable = ['1','2','3','4']
convert = []
for i in iterable:
convert.append(int(i))
print(convert)
nah karena udah belajar map(), bisa gini deh:
convert2 = list(map(int,iterable))
print(convert2)
map()
sendiri hasilnya belum bisa dibaca manusia normal, makanya harus kita'tangkap' dengan fungsi list()
mau jadi tuple juga bisa loh, coba aja tuple(map(int,iterable))
begitulah ini baru kulitnya aja tentang map, kalo lanjut eksperimen sendiri seru juga loh CONTOH KATA KERJA (FI’IL) YANG HANYA TERDIRI DARI SATU HURUF
(BAHASA ARAB/SHARAF)
1. 1. قِ fi’il amr ((فعل الأمر dari tashrif ) (وَقَى-يَقِى-وِقَايَةً
yang artinya menjaga
2. 2. رَ fi’il amr ((فعل الأمر dari tashrif (رَأَى-يَرَى-رُؤْيَةً) yang artinya melihat
3. 3. شِ fi’il amr ((فعل الأمر dari tashrif (وَشَى-يَشِي-وَشْيًا) yang artinya melukis
4. 4. لِ fi’il amr ((فعل
الأمر dari tashrif (وَلِيَ-يَلِي-وَلْيًا)
yang artinya kuasai
Sumber : amtsilah tashrifiyah dan diktat
tashmen
Di dalam Al-Qur'an, manusia disebutkan dalam empat kata yang berbeda yakni Basyar, Bani Adam, An-Nas,dan Insan. Secara khusus keempat ka...